Ah, ke-aku-an itu tak begitu penting. Seperti temanku bilang “dengan ketulusan hati dan kebersihan jiwa” maka semua yang kita inginkan dan lakukan akan membuahkan hasil. Tapi bagaimana bisa terwujud walau niat sudah 80 %, doapun sudah 15 %, sedang yang tak kalah pentingnya justru usaha malah cuma 5 %. Itupun masih diselingi mampir ke warung ayu…?? Malah banyak ke warung daripada usaha mengais rejeki sekedar untuk beli kecap. Apalagi kalau udah ketemu WA (Warung Ayu) dimana rata-rata simbak penjualnya masih bisa dikatakan (kera Ngalam bilang) kodew e komes, kopi seribu rupiah bisa sampe lima-enam jam baru habis. Itu salah satu kenyataan yang tidak bisa dibantah dan tidak bisa ditolak. Sebenarnya apa sih inti dari crito ini? Jawabannya tidak ada. Cuma sekedar iseng ngetik sambil dengerin lagu-lagu rock klasik era 80-90an. Bagaimana tidak? Terlahir dari keluarga menengah kesamping pada hari Kamis Pahing malam Jumat Pon tanggal 21 Mei 1981 kurang lebih pukul 18.00 dengan berat dan bentuk yang normal. Karena laki-laki, sang kakek bilang kalau itu adalah rejeki dari yang maha kuasa, jadilah jabang bayi itu diberi nama Rizki. Nah, kalau nama cuma Rizki dipikir kurang afdol maka dibelakang nama Rizki diberi imbuhan Yuwono. Rizki Yuwono. Pas kan? Ketika ditanya apa maksud dibalik pemberian Yuwono, sang ibu cuma bilang “Anakku, suatu saat kelak akan ibu ceritakan padamu arti kata itu. Biarlah untuk sementara menjadi rahasia ibu saja”. Menjadi anak dari orangtua yang kerjanya sebagai pendidik (ayah seorang Kepala Sekolah SMP dan Ibu seorang Guru SMA) tidaklah mudah. Mengapa? Jawabannya sudah bisa dipastikan karena because itu selalu always… Sudah, itu saja. Sangat sederhana. Sebelum crito ini dilanjutkan ada baiknya bagi anda yang kebetulan membaca ini bertanya pada diri anda sendiri. Apakah anda memang benar-benar ingin tahu jalan hidup seorang anak manusia (yang seharusnya) bernama Ken Risky Yuwana, atau hanya sekedar iseng daripada nganggur atau bahkan ngelamun sambil ngupil? Pertama-tama puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan YME dan junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. Karena atas perkenan-Nya kita bisa bernapas sampai detik ini dan menikmati Blue Film dengan bermacam gayanya. Terima kasih yang tak terhingga tak lupa disampaikan kepada yang terhormat Bapak dan Emak yang secara kompak dan bergotong royong bekerja sama dalam menciptakan si jabang bayi Ken Risky Yuwana ini. Kepada bala kurawa yang sedikit banyak merepotkan tapi asyik-asyik, many thanx my bro… Spesial juga buat someone di somewhere yang akhirnya jadi anyone di anywhere. Terus buat siapa saja yang kiranya lupa belum ditulis, mohon kesediannya untuk meneruskan ucapan terima kasih ini. Terima kasih atas kedatangan, tulisan, pendapat, saran, kritik, dan komentar anda terhadap blog ini. Tak lupa saya mohon maaf apabila ada tulisan-tulisan yang (mungkin) mengandung SARA, copas, atau hal-hal yang merugikan. Mungkin karena ada sesuatu dan lain hal sehingga tulisan-tulisan disini mirip atau bahkan sudah ada ditempat lain. Untuk itu silahkan anda kirimkan e-mail ke saya atau tulis saja langsung disini. Mungkin bagi anda-anda semua web blog ini terasa membosankan dan monoton atau gak menarik dan terlalu sederhana. Simple is Safe, hanya itu yang bisa saya katakan. Kasarane elek yo ben, ngawur yo ben, mati yo wis, seng penting nulis! Seeeppp.... Ngunu ae wes! Ojo lali dungane rekk...!! Sekali lagi saya mohon maaf dan terima kasih kepada anda-anda semua yang merasa tulisannya saya muat (lagi) disini. Baiklah akan kita mulai crito-nya yang menurut penulis cukup banyak lika-likunya, cukup rumit untuk dipahami bagi sebagian orang awam, cukup menyentuh hati meskipun kadang hal itu agaknya terlalu dipaksakan, cukup manis untuk dikenang, cukup menarik untuk dibaca dan cukup sekian. Terima kasih………… Salam'laikum Salam
|